DEPOK,RM Kendati sejumlah 38 anggota DPRD Kota Depok . meyatakan mosi tidak percaya terhadap ketua DPRD Depok. TM.Yusufsyah Putra.bahkan jug...
DEPOK,RM
Kendati sejumlah 38 anggota DPRD Kota Depok . meyatakan mosi tidak percaya terhadap ketua DPRD Depok. TM.Yusufsyah Putra.bahkan juga dibanjiri banyak interufsi saat sidang berlanjut.selasa (10/5/2022) . Namun rapat paripurna di Gedung DPRD Depok, Jawa Barat tetap dilanjutkan.
Rapat Paripurna DPRD Kota Depok, berlangsung secara Daring dan Tatap muka dipimpin Yusuf Syahputra ketua DPRD Kota Depok,menerima hujan interupsi silih berganti dari anggota dewan.
Rapat paripurna sendiri mengagendakan penutupan Masa Sidang Pertama tahun sidang 2022 dan pembukaan Massa Sidang kedua tahun sidang 2022 serta pembentukan Alat Kelengkapan DPRD Kota Depok.
Hujan interupsi siapa yang menjadi pimpinan sidang di warnai pro dan kontra, adu argumen dan pendapat terjadi. Namun pada akhirnya, Yusuf Syahputra ketua DPRD Kota Depok atas kesepakatan diterima dan dapat melanjutkan kembali sidang Rapat Paripurna.
Interupsi diawali anggota Dewan Babai Suhaemi yang mengatakan,
proses rapat pada tanggal 27 April 2022 ditandai dengan walk out nya 6 Fraksi dalam rapat,” Saya sampaikan mosi tidak percaya dan kecewa dengan sikap arogansi ketua dan kepada badan kehorma tan (BKD), agar menerima surat mosi tidak percaya saya selaku anggota DPRD dan kami meminta KDS (Kartu Depok Sejahtera) dimasukan dalam agenda Rapat karena Anggaran KDS itu sebanyak 100 Milyar.”
Ia menambahkan,” Mosi tidak percaya bukan tidak ada landasan nya karena ada di kode etik dan Tatip (Tata tertip) DPRD dan kami mendukung Bapak Idris dan Bapak Imam memimpin Kota Depok ini”
Hamzah dari Partai Gerindra,“Menanggapi bahwa saya sebagai fraksi Gerindra dan terkait dengan misi tidak percaya dan kami sampaikan,bahwa kami anggota fraksi Gerindra sepakat menyampaikan mosi tidak percaya dan bila mana dalam rapat-rapat tidak dipimpin oleh Ketua DPRD bisa dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD.
Sama halnya dengan Ikravany dari Fraksi PDIP mengatakan, pihaknya juga mendukung mosi tidak per caya dan meminta kepada ketua DPRD pada hari ini tidak memimpin sidang hari ini, sampai BKD menen tukan sikap nya dan pimpinan Rapat dapat di hentikan bila ada usulan dari rapat dan anggota dan hari ini saya, hanya meminta bapak ketua tidak memimpin dalam rapat hari ini dan bukan berhenti jadi Ketua DPRD dan mohon rapat ini diserahkan kepada wakil ketua.
Dari partai Golkar Juana Sarmili,Menyampaikan juga mosi tidak percaya dan akan mengirim surat kepada BKD atas nama fraksi Golkar.
Igun Sumarno, dari Partai Amanat Nasional PAN,menambahkan, ” Posisi ketua DPRD tidak layak di pertahankan dan kami akan menyampaikan juga mosi tidak percaya.”
Sementara Anggota dewan Ade Supriyatna dari PKS menyebutkan,
“Terkait mosi tidak ada aturan nya dan mosi tidak percaya tidak bisa di teruskan dan saya sebagai anggota baru juga sangat kecewa dengan kejadian yang muncul dalam sidang yang lalu.” Tegasnya.
Dikatakan, Komisi D, sudah meminta rapat khusus dengan pemerintah Kota Depok tentang KDS dan saya meminta pemimpin sidang,harus kompak karena amanah dari anggota dan mari kita bahas bersama dan sesuai aturan ketua bisa melanjutkan sidang.
Belakangan pernyataan Ade mendapat tanggapan serius dari dua wakil ketua DPRD yakni Hendri Tangke Allo dari PDIP dan Tajudin Tabri dari Golkar, yang mengklaim selama ini komunikasi berjalan baik.
“Komunikasi tidak harus tatap muka saja tapi melalui surat menyurat juga dilakukan.” terang Tangke Allo.
Sedangkan Edi Sitorus dari partai Demokrat menegaskan, ”terkait persoalan mosi tidak percaya dari partai Demokrat sudah menelaah kejadian kemarin ada argumentasi dan ketua harus paham dalam pungsi nya dan karena ada kejadian kemarin.” ujarnya.
Ia menambahkan, ketua harusnya bijak dalam menjalankan fungsinya yakni memimpin sidang dan oleh karena itu, agar rapat ini berjalan kami juga menyampaikan mosi tidak percaya.
Edi Sitorus mengatakan, “Hari ini ada bapak walikota dan wakil walikota dan saya berharap ke depannya jika ada usulan dari anggota agar ditanggapi ketua DPRD. Ini sebagai masukan untuk kerja kita sebagai pelayanan dan pengawasan kepada masyarakat.” terang Edi.
Anggota Dewan Tajudin Tabri,“Bahwa selama ini kami selalu berkomunikasi dengan baik dan kita serahkan saja keputusannya sama ketua, apakah mau memimpin sidang ini dan mari kita berikan kesempatan kepada ketua untuk memimpin rapat ini. Diharapkan kedepannya, usulan-usulan anggota didengar.”
Anggota Dewan Qonita dari Partai Persatuan Pembangunan PPP menegaskan, “jika waktu itu (sidang sebelumnya) keinginan kami dipenuhi tidak akan ada kejadian seperti ini, mohon usulan dan kritikan itu adalah untuk membangun dan jangan saling provokasi.
“Ketika ada ketuk palu pada tanggal 27 April Ketua DPRD boleh mengetuk palu tapi harus ada keputusan dan mari kita cari solusi yang terbaik.”
Anggota Dewan Hendrik Tangke Alo, yang juga satu dari wakil Ketua DPRD setempat mengatakan, “Bahwa apa yang telah disampai kan oleh Bapak Ade Supriyatna (PKS), bahwa ada komunikasi yang buruk dan saya jelas katakan bahwa Komunikasi kami dengan sesama ketua sangat baik dan kami menunggu perintah dari pimpinan dan mari kita berikan kesempatan kembali kepada ketua, untuk memimpin kembali rapat ini sambil menunggu keputusan dari BKD.” tegasnya.
Rapat Paripurna, yang sarat dengan interupsi anggota dewan akhirnya berjalan kembali, Tanggapannya Ketua DPRD Yusuf Syah putra mengatakan,”Berkenan dengan apa yang disampaikan dan hal-hal yang disampaikan oleh teman-teman anggota DPRD dan saya tidak pernah menyatakan menolak Program KDS itu saya tolak, dalam rapat tanggal 27 April 2022 dan rapat hari ini saya tetap akan memimpin.”Rapat ujarnya.(Radot. S)
COMMENTS