Lombok Timur, Radar Metro Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Desa Peresak Kecamatan Sakra bertempat di aula Kantor Desa diha...
Lombok Timur, Radar Metro
Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Desa Peresak Kecamatan Sakra bertempat di aula Kantor Desa dihadiri oleh Camat Sakra, Kepala Desa beserta staf, Ketua BPD, Ketua LKMD, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Ada juga tokoh masyarakat, kader posyandu dan undangan lainnya.
Kades Peresak Kecamatan Sakra, Muhammad Tahnuji, pada awal sambutannya memaparkan bahwa hari ini membahas agenda laporan realisasi Anggaran Pelaksanaan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2020, kedua pembahasan mengenai Perdes No. 3 yaitu peraturan desa yang sudah dibuat tentang pungutan desa, dan ketiga penyampaian laporan akhir tahun dari Bumdes Saling Sedok.
"Ketiga poin ini yang dibahas sebagai laporan realisasi APBDes pada tahun 2020," katanya, Selasa (26/1/2021).
Mengenai dana yang dianggarkan tetapi tidak realisasi sebut Tahnuji bahwa desa diberikan untuk menganggarkan kembali pada tahun 2021. Apalagi, mengenai intensif RT dan Kader Posyandu tetap dianggarkan, karena mereka ini ujung tombak untuk membantu pelaksanaan semua program desa agar bisa terlaksana dengan baik.
"Kita tetap anggarkan bila tahun kemarin tidak realisasi, contohnya seperti intensif RT dan Kader," jelasnya.
Sementara itu, Camat Sakra Ahmad Subhan tetap menghimbau tentang penanganan Covid -19, dimana masyarakat harus waspada agar tidak terpapar virus Corona. Virus ini, sambung Pak Camat tidak bisa dideteksi dimana dan kapan penyebarannya.
"Intinya masyarakat harus betul - betul disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M, yaitu memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," terangnya.
Terkait laporan realisasi APBDes tahun 2020 ini menjadi kewajiban Kepala Desa disetiap akhir tahun. Kades harus memberikan informasi kepada masyarakat agar tahu semua program pembangunan yang di desa. Ini juga, sebutnya sebagai wujud dari Pemdes itu transparansi, akuntabilitas sehingga penggunaan dana desa itu betul - betul digunakan untuk kepentingan masyarakat.
"Transparansi dan Akuntabel perlu dikedepankan untuk pembangunan di desa bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Mengenai Perdes nomer 3 tentang pungutan desa. Pungutan desa itu, paparnya karena kita tidak selalu akan berpatokan hanya dari dana desa, tetapi perlu untuk membangun itu dari pungutan desa ini dan jumlahnya disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Selanjutnya mengenai laporan akhir tahun dari Bumdes. Seperti himbauan Pak Bupati untuk tahun 2021 ini supaya Bumdes diberdayakan. Contohnya seperti kemarin Bumdes bisa menjadi suplyer BPNT. Bila perlu agen minta bekerjasama dengan Bumdes, agar Bumdes ini diberdayakan dan berkembang.
"Pak Bupati mendorong agar Bumdes dikembangkan untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.
Untuk pengelolaan Bumdes sesuai himbauan Pak Bupati supaya desa itu studi banding ke desa lain yang Bumdesnya sudah maju. Bagaimana pengelolaan bumdes agar maju dan berkembang. Dan juga, dalam penilaian selaku Camat Sakra bahwa Desa Peresak semakin maju, Pemdes tetap koordinasi dengan pihak kecamatan dan kabupaten. Dengan begitu apa program dari pemerintah selalu direspon baik untuk semua masyarakat," imbuh Camat yang murah senyum ini.
Sekretaris Desa Presak Kecamatan Sakra, Parhan, S. Pd menambahkan bahwa anggaran untuk tahun 2020 kemarin bila tidak terealisasi, maka desa diberikan ruang untuk menganggarkannya kembali pada tahun ini, termasuk anggaran untuk operasional LKMD. Sambung Parhan, mengenai penyertaan modal ke Bumdes yang dari kabupaten itu sebesar Rp. 50 juta sudah diberikan ke Bumdes Saling Sedok.
"Dana yang 50 juta dari Kabupaten sudah kita berikan ke Bumdes," jelasnya.
Terkait kontribusi Bumdes ke desa, sebut Sekdes itu besar sekitar Rp. 200 juta lebih per tahunnya. Dimana Bumdes ini ada empat unit dan paling banyak pendapatan itu dari umur Pamdes, dan juga dari unit - unit yang lain.
"Dari Unit Pamdes ini yang terbesar pendapatannya, ada juga berasal dari unit simpan pinjam, sembako dan penanganan sampah," pungkasnya.
Manajer Bumdes Saling Sedok Desa Peresak Kecamatan Sakra, M. Said, S. Pd mengatakan bahwa omset dari Bumdes semakin meningkat setiap tahunnya dan itu terbukti dengan pendapatan dari Bumdes sudah sekitar Rp. 200 juta lebih. "Sudah Rp. 200 juta lebih pendapatan asli desa berasal dari Bumdes ini," jelasnya.
Pendapatan asli desa yang berasal dari Bumdes, lanjut M. Said itu bersumber dari unit yang dikembangkan oleh Bumdes. Dimana ada 4 unit Bumdes yang sampai saat ini berjalan.
Dengan semua unit ini berjalan maka pendapatan asli desa bisa sampai ratusan juta dan itu kontribusi ke desa sangat dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.
"Kontribusi dari Bumdes ke desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Peresak," pungkasnya.
(Rs/S).
COMMENTS