Sulawesi Tengah, Radar Metro Aksi kekerasan yang diduga melibatkan oknum aparat kembali terjadi, hal itu dibuktikan dengan beredarnya v...
Sulawesi Tengah, Radar Metro
Aksi kekerasan yang diduga melibatkan oknum aparat kembali terjadi, hal itu dibuktikan dengan beredarnya video penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP Kabupaten Buol terhadap 1 warga Bunobogu, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Video tersebut mendadak viral di Media Sosial (Medsos) Facebook, Rabu (15/04/2020).
Dalam video itu, terlihat korban yang akan menuju pos keamanan yang ada diperbatasan Buol-Gorut tersebut. Tak lama kemudian tiba-tiba muncul pria yang diduga oknum Satpol PP Kabupaten Buol memukul dari arah belakang terhadap korban tersebut yang belakangan diketahui bernama Abdiwijaya S. Koni. Korban tersebut kemudian terkapar di tanah tanpa melakukan perlawanan.
Ironisnya, Aksi kekerasan tersebut dilakukan ditengah upaya keseriusan Pemerintah dalam mencegah dan menangani wabah virus Corona (Covid-19) di perbatasan wilayah Kabupaten Buol, Provinsi Sulteng dengan Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo.
Informasi yang dihimpun Media ini, insiden itu bermula dari korban yang bernama Abdiwijaya yang menginap semalam di perbatasan Buol-Gorut, Selasa (14/4/2020) kemarin. Kemudian Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 07.00 Wita (pagi), korban akan melanjutkan perjalanan menuju Gorontalo. Namun karena petugas kesehatan belum berada di tempat, sehingga korban diminta untuk menunggu petugas kesehatan untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu.
Tak disangka, selang beberapa menit kemudian, sebuah kendaraan yang memuat ikan dari arah antrian paling belakang tiba-tiba dibiarkan untuk melintas. Melihat hal tersebut korban kemudian meminta ijin kepada salah seorang petugas yang berjaga dan kemudian korban pun diijinkan lewat dengan perlahan.
Namun, tepat kendaraan korban berada di tengah portal pembatas, tiba-tiba pembatas tersebut ditutup dan mengenai bagian atas mobil korban, sehingga membuat korban keluar mobil untuk mempertanyakannya.
"Saat berada diluar kendaraan, sempat terjadi cekcok. Selanjutnya saya menuju pos untuk menyelesaikan secara musyawarah, namun tak disangka dari arah belakang tiba-tiba saya dipukul dibagian muka oleh 2 orang pelaku," ujar korban, Abdiwijaya S. Koni saat dikonfirmasi via seluler.
Ia menambahkan, 2 pelaku tersebut diketahuinya merupakan anggota Satpol PP di Kabupaten Buol. Saat ditanya, apakah dirinya selaku korban, keberatan dengan kejadian tersebut? Ia pun menjawab dengan tegas, masih dan tetap keberatan atas kejadian yang dialamninya itu.
Akibat kejadian itu, dirinya mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa bagian wajah yang luka dan tergores, termasuk bagian leher, lengan dan bibir.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buol, Suprizal Yusuf saat diklarifikasi melalui sambungan seluler terkait persoalan itu membenarkan insiden tersebut terjadi. Dirinya mengatakan, sopir (korban, red) tersebut selalu tidak mentaati aturan yang berlaku di perbatasan.
"Karena sudah kesekian kali melakukan itu, sehingga karena sudah beberapa kali tidak mengindahkan SOP disitu (perbatasan, red), bahwa siapapun yang mau masuk disitu diperiksa. Dan kemudian masalah oknum Satpol secara tugas sudah suruh tarik dari lokasi dan mengenai proses hukum silahkan jalan," jelas Suprizal dengan singkat. (FRY)
Aksi kekerasan yang diduga melibatkan oknum aparat kembali terjadi, hal itu dibuktikan dengan beredarnya video penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP Kabupaten Buol terhadap 1 warga Bunobogu, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Video tersebut mendadak viral di Media Sosial (Medsos) Facebook, Rabu (15/04/2020).
Dalam video itu, terlihat korban yang akan menuju pos keamanan yang ada diperbatasan Buol-Gorut tersebut. Tak lama kemudian tiba-tiba muncul pria yang diduga oknum Satpol PP Kabupaten Buol memukul dari arah belakang terhadap korban tersebut yang belakangan diketahui bernama Abdiwijaya S. Koni. Korban tersebut kemudian terkapar di tanah tanpa melakukan perlawanan.
Ironisnya, Aksi kekerasan tersebut dilakukan ditengah upaya keseriusan Pemerintah dalam mencegah dan menangani wabah virus Corona (Covid-19) di perbatasan wilayah Kabupaten Buol, Provinsi Sulteng dengan Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo.
Informasi yang dihimpun Media ini, insiden itu bermula dari korban yang bernama Abdiwijaya yang menginap semalam di perbatasan Buol-Gorut, Selasa (14/4/2020) kemarin. Kemudian Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 07.00 Wita (pagi), korban akan melanjutkan perjalanan menuju Gorontalo. Namun karena petugas kesehatan belum berada di tempat, sehingga korban diminta untuk menunggu petugas kesehatan untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu.
Tak disangka, selang beberapa menit kemudian, sebuah kendaraan yang memuat ikan dari arah antrian paling belakang tiba-tiba dibiarkan untuk melintas. Melihat hal tersebut korban kemudian meminta ijin kepada salah seorang petugas yang berjaga dan kemudian korban pun diijinkan lewat dengan perlahan.
Namun, tepat kendaraan korban berada di tengah portal pembatas, tiba-tiba pembatas tersebut ditutup dan mengenai bagian atas mobil korban, sehingga membuat korban keluar mobil untuk mempertanyakannya.
"Saat berada diluar kendaraan, sempat terjadi cekcok. Selanjutnya saya menuju pos untuk menyelesaikan secara musyawarah, namun tak disangka dari arah belakang tiba-tiba saya dipukul dibagian muka oleh 2 orang pelaku," ujar korban, Abdiwijaya S. Koni saat dikonfirmasi via seluler.
Ia menambahkan, 2 pelaku tersebut diketahuinya merupakan anggota Satpol PP di Kabupaten Buol. Saat ditanya, apakah dirinya selaku korban, keberatan dengan kejadian tersebut? Ia pun menjawab dengan tegas, masih dan tetap keberatan atas kejadian yang dialamninya itu.
Akibat kejadian itu, dirinya mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa bagian wajah yang luka dan tergores, termasuk bagian leher, lengan dan bibir.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buol, Suprizal Yusuf saat diklarifikasi melalui sambungan seluler terkait persoalan itu membenarkan insiden tersebut terjadi. Dirinya mengatakan, sopir (korban, red) tersebut selalu tidak mentaati aturan yang berlaku di perbatasan.
"Karena sudah kesekian kali melakukan itu, sehingga karena sudah beberapa kali tidak mengindahkan SOP disitu (perbatasan, red), bahwa siapapun yang mau masuk disitu diperiksa. Dan kemudian masalah oknum Satpol secara tugas sudah suruh tarik dari lokasi dan mengenai proses hukum silahkan jalan," jelas Suprizal dengan singkat. (FRY)
COMMENTS